Telemedisin atau pelayanan kesehatan jarak jauh merupakan salah satu bentuk alternatif pelayanan kesehatan di era industri 4.0. Inisiatif telemedisin sudah dilakukan oleh berbagai pihak, baik Kementrian Kesehatan, Pemerintah Daerah, Fasilitas Kesehatan secara mandiri maupun pihak swasta. Walaupun banyak tujuan dilakukan telemedisin, setidaknya dua tujuan utama telemedisin antara lain meningkatkan akses pelayanan kesehaan di daerah dengan sumber daya terbatas dan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Secara umum, setidaknya terdapat 2 alur layanan telemedisin yang sudah diterapkan di Indonesia. Pertama, konsultasi online antara pasien dengan tenaga kesehatan dan kedua, layanan telemedisin antar tenaga kesehatan seperti dokter umum dengan spesialis. Read more

APAMI 2018 yang merupakan agenda konferensi Medical Informatics dua tahunan di Colombo, Sri Lanka dalam rangka memaparkan berbagai hasil penelitian informatika biomedis di berbagai Negara. Topik penelitian sangat bervariasi seperti consumer health informatics, integrated electronic health records, kerentanan keamanan system informasi kesehatan, virtual reality, clinical decision support systems, block-chain EHR, big data analytics dan penggunaan data, text mining, system informasi untuk communicable disease dan system surveillance, digital health untuk universal health coverage, wearable technology, serta standardisasi dan pertukaran data elektronik. Read more

Dalam kesempatan pertemuan AeHIN 2018 lalu, tim Indonesia yang diwakili oleh Pudatin (Farida Sibuea, Yudianto Singgih) dan UGM (Guardian, Ni’mah Hanifah, Annisa Ristya dan Anis Fuad) atas dukungan WHO Indonesia dan AeHIN mempresentasikan upaya integrasi data kesehatan di Indonesia dalam program Satu Data Kesehatan. Program Satu Data Keseatan merupakan upaya Kementrian Kesehatan dalam menggabungkan berbagai sumber data kesehatan yang tersedia secara elektronik untuk tujuan analisis, visualisasi dan penggunaan informasi kesehatan untuk pengambilan keputusan di semua level administrasi, baik nasional, provinsi dan Kabupaten/Kota. Tim Indonesia memaparkan 3 hal penting yang didapat dari pembelajaran adopsi system open source (DHIS2) untuk memfasilitasi Program Satu Data Kesehatan. Antara lain integrasi data, master fasilitas kesehatan dan DHIS2 fundamental training Indonesia. Read more

Castle Hospital for Women merupakan rumah sakit tersier khusus ibu dan anak milik pemerintah yang terbesar di Sri Lanka. Rumah sakit ini memiliki 459 bed, 1.000an staff dan kurang lebih 31.800 kunjungan per tahun, termasuk 12.200 ibu melahirkan di rumah sakit ini. Beberapa pelayanan lain yang disediakan antara lain pelayanan rawat jalan, 4 ruang operasi, NICU, ICU dan pusat laktasi. Merupakan rumah sakit pertama yang menginisiasi konep quality dari Jepang (KAIZEN). Sebagai rumah sakit pendidikan, menyediakan berbagai pelatihan terkait kesehatan ibu dan anak seperti manajemen laktasi, ENCC dan juga memfasilitasi pendidikan kedokteran dan kesehatan.  Read more

Sistem Informasi Asuransi Kesehatan berkembang pesat dengan adanya upaya Universal Health Coverage (UHC) di berbagai negara. Sistem informasi asuransi dapat terhubung dengan Electronic Health Record (EHR) yang memungkinkan berbagai data elektronik lain disediakan untuk proses klaim. Dengan demikian data yang tersedia di dalam sistem informasi asuransi tersebut dapat dimanfaatkan untuk audit klaim, analisis kualitas pelayanan rumah sakit, deteksi fraud dan penelitian. Sistem informasi asuransi juga mendorong untuk terciptanya standar data kesehatan dan interoperabilitas. Inovasi smart card di Taiwan salah satunya sebagai upaya pertukaran data antar fasilitas kesehatan dalam rangka pelayanan medis. Data bersumber asuransi kesehatan digunakan untuk kepentingan manajemen sistem kesehatan nasional dan pengambilan keputusan strategis. Data medis yang terpusat juga memberikan peluang untuk dimanfaatkan pasien dalam rangka memantau kesehatan secara mandiri (patient empowerment) dengan konsep Personal Health Record (PHR). Read more