Telemedisin atau pelayanan kesehatan jarak jauh merupakan salah satu bentuk alternatif pelayanan kesehatan di era industri 4.0. Inisiatif telemedisin sudah dilakukan oleh berbagai pihak, baik Kementrian Kesehatan, Pemerintah Daerah, Fasilitas Kesehatan secara mandiri maupun pihak swasta. Walaupun banyak tujuan dilakukan telemedisin, setidaknya dua tujuan utama telemedisin antara lain meningkatkan akses pelayanan kesehaan di daerah dengan sumber daya terbatas dan meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan, khususnya di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Secara umum, setidaknya terdapat 2 alur layanan telemedisin yang sudah diterapkan di Indonesia. Pertama, konsultasi online antara pasien dengan tenaga kesehatan dan kedua, layanan telemedisin antar tenaga kesehatan seperti dokter umum dengan spesialis. (more…)
The Health Data Collaborative dan partner organisasinya, menanggapi Measurement and Accountability for Health (MA4H) Summit Call to Action, sedang mengembangkan pendekatan terstandarisasi untuk meningkatkan penggunaan data kesehatan untuk perencanaan dalam negara-negara berkembang.
Alat baru dari MEASURE Evaluation ( yang didanai oleh M&E Technical Assistance Project USAID) sedang berkontribusi kepada pendekatan-pendekatan terstandarisasi ini.
• Routine Health Information System Rapid Assessment Tool (RHIS RAT) bertujuan untuk mengidentifikasi gap-gap di RHIS local pada upaya perencanaan stratejik sehingga kelemahan-kelemahan tersebut dapat diidentifikasi dan ditujukan pada rencana stratejik.
Logo Event Optimizing use of EHR data for quality improvement and research (sumber aehin.org)
Penggunaan Rekam Medis Elektronik (ElectronicHealth Record / EHR) semakin meningkat dalam praktek klinis. Para profesional maupun organisasi pelayanan kesehatan mengumpulkan banyak data menejerial dan klinis, namun,.timbul beberapa pertanyaan dari data tersebut.
Apakah kita mengetahui data apa yang kita miliki?
Sebaik apa data yang ada?
Apakah data-data tersebut sesuai dengan apa yang kita butuhkan?
Apa saja isu kelayakan dan kelegalan yang kita perlu pertimbangkan ketika kita memutuskan untuk menggunakan data tersebut selain digunakan untuk tujuan klinis, semisal digunakan untuk penelitian?
Apa saja tantangan dan isu-isu yang perlu diperhatikan ketika kita berniat untuk membagi data EHR untuk melakukan riset berbasis multicentre?
Webinar AeHIN Hour Special kali ini akan mengundang pembicara Professor Siaw Teng Liaw, Ph.D., FRACGP, FACMI, untuk membahas penggunaan data EHR untuk peningkatan kualitas dan penelitian pada 8 Februari 2017 pukul 16:00-17:00 Waktu Manila (15:00 – 16:00 Waktu Indonesia Barat).
Prof. Teng akan menggarisbawahi contoh tantangan yang ada dengan sebuah kasus electronic practice berbasis riset jaringan dari University New South Wales, Australia. Disamping itu, beliau juga akan membahas tantangan dan kesempatan praktek, kebijakan, pendidikan dan penelitian eHealth, terutama celah diantara informatika dan data ilmiah yang melibatkan single maupun multiple EHR-EHR dalam pertukaran informasi kesehatan.
Webinar ini gratis, dan dapat diikuti oleh semua kalangan yang tertarik dengan EHR.
Silahkan mendaftar melalui link ini.
Logo Health Worker Directory and Registries (Sumber: aehin.org)
Ada beberapa variasi alat yang berhubungan dengan informasi tenaga kesehatan, dimana mereka memilki perean-peran tertentu dalam melaksanakan tugas mereka.
Sebuah software dapat bertindak sebagai directory; sebuah sistem primer untuk mengelola informasi tenaga kesehatan. Software ini juga dapat bertindak sebagai Health Worker Registry yang dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan semua data yang diambil dari berbagai aplikasi directory yang berbeda-beda berdasarkan data di pemerintahan yang ditujukan untuk wilayah hukum tertentu atau negara tertentu tersebut.
Silahkan pelajari lebih lanjut mengenai Health Worker Directories and Registries bersama PATH Deputy Director for Global Goods Dr. Carl Leitner dalam Webinar AeHIN Hour Spesial, 1 Februari 2017 pukul 20:00 Waktu Manila (19:00 Waktu Indonesia Barat).
Dalam webinar ini Dr. Leitner akan mendiskusikan pendekatan OpenHIE untuk mengintergrasikan berbagai variasi tipe dari directories informasi tenaga kesehatan ke dalam sebuah compliant terstandar Health Worker Registry yang dapat digunakan sebagai Health Information Exchange.