Early Warning System Demam Berdarah Dengue
Deskripsi
- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia karena sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak. Perkembangan penyakit ini sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat.
- Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI pada Tahun 2015 melakukan penelitian untuk melihat pola kecenderungan antara kondisi iklim dan kejadian DBD di Kota Yogyakarta. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi kejadian penyakit DBD di masyarakat khususnya di Kota Yogyakarta sekitarnya.
- Pengembangan inovasi daerah berupa penyusunan early warning system demam berdarah dengue (EWS DBD) merupakan salah satu upaya melaksanakan inovasi pelayanan publik yang bertujuan membangun strategi top-down dan bottom-up yang berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan dan kapasitas masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD.
- Data pokok yang dikumpulkan meliputi data surveilans penyakit demam berdarah dan data cuaca. Data surveilans penyakit diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, yakni berupa data agregat per kelurahan per bulan. Sementara itu, data cuaca diperoleh dari BMKG dalam kurun waktu bulanan. Data cuaca yang digunakan yaitu temperatur dan curah hujan.
- Visualisasi sebaran kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta ditampilkan pada tingkat kelurahan dan kecamatan per bulan. Prototipe Sistem Peringatan Dini DBD memperkirakan jumlah kasus demam berdarah dan kemungkinan kejadian outbreak sampai dua bulan ke depan berdasarkan kriteria outbreak yang sebelumnya telah didiskusikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu jumlah kasus pada 2×24 bulan yang lalu (kriteria Kementerian Kesehatan), rata-rata kasus bulanan dan pola kasus minimum-maksimum.
- Interpretasi status kewaspadaan dini di masyarakat ditunjukkan dengan garis warna yang berbeda. Perbedaan tingkat status kewaspadaan yaitu normal (ditampilan dengan garis warna hijau), siaga (ditampilan dengan garis warna kuning), waspada (ditampilan dengan garis warna merah), dan awas (ditampilan dengan garis warna coklat).
Peneliti
Partner
Output
Kontak