Inovasi Aplikasi Game berbasis Kesehatan untuk Mencegah Peningkatan Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular

Landmark Signing of UGM-SixCap Collaboration di SixCap Office, Singapura

YOGYAKARTA Kasus-kasus yang mengarah pada peningkatan angka PTM di Negara berkembang ini, menjadi perhatian utama pemerintah dalam menggalakan program-program yang berbasis inovasi untuk menurunkan angka-angka PTM di Indonesia.

Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Six Capital (SIXCAP), sebuah perusahaan analisis data berbasis financial technology yang berkantor pusat di Singapura, mencoba menjawab salah satu tantangan yang ada di Indonesia ini dengan membuat terobosan baru berupa aplikasi yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada kesehatan mereka, dengan mengkombinasikan tingginya minat bermain game masyarakat Indonesia dengan keinginan untuk menjadi lebih sehat dan hemat melalui aplikasi berbasis mobile Nusa Health.

Diresmikan pada 14 Oktober 2016 lalu di Singapura, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., mengatakan bahwa Nusa Health adalah salah satu inisiatif aplikasi kesehatan yang penting, dan akan menjadi aplikasi nasional untuk pelayanan kesehatan di Indonesia.

Patrick Teng, Founder dan Chief Dealer Executive Chairman dari SIXCAP, percaya bahwa kolaborasi antara UGM dengan SIXCAP ini selaras dengan tujuan Indonesia untuk menjadi The Largest Digital Economy in Asia, yang salah satunya menggalakan terobosan dalam Digital Health.

Kunjungan pihak SIXCAP Singapura ke Fakultas Kedokteran UGM di Yogyakarta untuk melanjutkan pembahasan mengenai pilot test Nusa Health

Kunjungan pihak SixCap Singapura ke UGM di Yogyakarta untuk melanjutkan pembahasan mengenai pilot test Nusa Health

Dosen Minat Sistem Informasi Manajemen Kesehatan (SIMKES) prodi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM, Surahyo Sumarsono, M.Eng.Sc., yang juga terlibat dalam pembahasan rencana pilot test, mengatakan bahwa selain untuk mencegah peningkatan faktor resiko PTM, aplikasi Nusa Health juga bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat, khususnya di Indonesia, untuk menjadi lebih sehat.

“Nusa Health memiliki uniqueness, yaitu menyuguhkan game yang akan mengajak masyarakat untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada (seperti tantangan untuk menormalkan kadar gula darah yang tinggi), lalu memberikan reward kepada pengguna berupa cek kadar gula gratis, sehingga harapanya, gaya hidup masyarakat dapat berubah kearah yang lebih sehat, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia yang PTM-nya terus meningkat.” lanjut peneliti yang sedang melakukan riset di bidang Telemedicine ini.

Nusa Health juga memungkinkan pengguna untuk melacak riwayat kadar gula darah, asam urat, kolesterol, serta kadar lab lainnya melalui rekam medis personal (Personal Health Record) yang akan terbenam di smartphone pengguna setelah aplikasi ini terinstal. Aplikasi ini juga mampu merekam riwayat serta catatan konsultasi yang diberikan oleh dokter kepada pengguna yang sebelumnya telah melakukan cek lab.

Menariknya, Nusa Health juga dapat membandingkan hasil cek lab pengguna dengan pengguna lainnya, sehingga memacu pengguna Nusa Health untuk “bersaing” dalam me-normalkan hasil cek lab mereka, dengan merubah pola makan serta gaya hidup pengguna.

“Kedepannya, UGM akan mengembangkan algoritma untuk Nusa Health, serta melakukan beberapa pilot test dalam skala kecil maupun skala massive, dimana akan melibatkan user yang sangat banyak. Beberapa hari kedepan, aplikasi sudah bisa di download Play Store, yang tentunya akan ada launching tersendiri, secara nasional maupun internasional.”, tambah dosen yang akrab disapa dengan panggilan Pak Rahyo ini.

Pak Rahyo juga menambahkan, data dan informasi yang didapatkan dari Nusa Health ini, harapanya bisa dianalisa, untuk dipresentasikan di pertemuan ekonomi internasional di Davos, Swiss, pada pertengahan Januari 2017 nanti.

Dengan adanya inovasi aplikasi game berbasis kesehatan ini, diharapkan, faktor resiko yang memicu peningkatan PTM, terutama di Indonesia, dapat dicegah sejak dini melalui pendekatan teknologi.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.