Dalam rangka pengembangan dan pembinaan berkala untuk memenuhi standar mutu dan tata kelola nasional untuk naskah dan penerbitan ilmiah, Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran (BIK), Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) bersama dengan Kementrian Pendidikan Nasional mengadakan Lokakarya Pengelolaan Naskah dan Pengelolaan Penerbitan hari ini, 19 Oktober 2010 di Gedung Pascasarjana Fakultas Kedokteran UGM. Menurut Prof. Dr. Mae Sri Hartati, M.Si, Apt sebagai ketua penyelenggara, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk berupa karya ilmiah di bidang kedokteran dan kesehatan.

Pada acara ini, para peserta mendapatkan bekal untuk penulisan karya ilmiah baik secara teoritis maupun praktis, mulai dari jenis-jenis karya tulis, menemukan ide untuk penulisan, sampai dengan struktur penulisan yang sifatnya teknis seperti cara membuat sitasi dan sebagainya. Pembicara pada kesempatan ini adalah para penulis berpengalaman seperti dr. Yodi Mahendradhata, M.Kes; Prof. Dr. dr. Hardyanto Subono, Sp.KK(K); Prof. Dr. Mae Sri Hartati, M.Si, Apt; Toto Sudargo, SKM, M.Kes; dan Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH. Diharapkan lokakarya ini dapat meningkatkan keluaran berupa karya ilmiah yang bermutu dari civitas akademika Fakultas Kedokteran UGM.

Berikut merupakan salinan artikel dari KRjogja.com yang dapat dilihat selengkapnya di link ini
Sistem Informasi Kesehatan Indonesia Kurang Tertata

YOGYA (KRjogja.com) – Sistem Informasi Kesehatan (Simkes) di Indonesia hingga saat ini dinilai masih kurang tertata. Setiap instansi kesehatan baik rumah sakit maupun puskesmas masih melakukan pendataan managemen kesehatan secara ter[isah dan belum terintegrasi. Hal tersebut berdampak pada rendahnya akurasi pembuatan kebijakan maupun keputusan dalam program layanan kesehatan.

Ketua Forum Informatika Kesehatan (FIKI) 2010, Anis Fuad mengungkapkan, Belum tertatanya simkes secara lengkap ini bisa membuat keputusan dalam program maupun kebijakan kesehatan menjadi tidak relevan dengan kondisi riil di masyarakat. Rendahnya tingkat penataan ini salah satunya dikarenakan minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM) di bidang simkes yang bertugas mengurus keuangan, rekam medis, statistikasi, pranata komputer, dan manajemen menyeluruh lainnya.

“Padahal dengan estimasi jumlah rumah sakit di Indonesia yang mencapai 1.400 lebih, 500-an dinas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota serta 8.000 lebih puskesmas se-Indonesia, maka kebutuhan untuk tenaga simkes kita adalah lebih dari 10.000 orang. Paling tidak dalam satu institusi kesehatan, jumlah tenaga tenaga simkes dibandingkan tenaga non kesehatan lainnya adalah 1:50 orang. Minimnya jumlah tenaga simkes ini menjadikan standarisasi data dan koordinasi program kesehatan pun tidak bisa dilakukan secara optimal,” ujarnya di Gedung Fakultas Kedokteran UGMSenin (11/10) terkait Konferensi FIKI yang akan digelar 25-26 Oktober mendatang.

Ia menuturkan, data dan informasi kesehatan memang semakin berkembang. Namun hingga kini belum diimbangi dengan pemanfaatan metode simkes karena memang SDM yang dibutuhkan tidak ada. Kalaupun ada lulusan sistem informasi, mereka lebih berminat ke sektor lain karena kontribusinya lebih banyak dibandingkan kesehatan.

“Sampai saat ini sendiri baru 4 perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi program studi simkes, seperti UGM, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Sehingga jumlah lulusan di bidang simkes hingga kini belum bisa memenuhi kebutuhan di berbagai instansi,” tuturnya.

Sementara itu, sekretaris Simkes 2010, Guardian Y Sanjaya menyatakan, pendataan simkes di berbagai instansi sampai saat ini masih bersifat parsial antar institusi. “Sehingga database di bidang kesehatan tidak bisa diintegrasikan secara online untuk dikembangkan bersama-sama. Karena itulah melalui konferensi informatika kesehatan yang akan kita gelar dalam waktu dekat ini diharapkan menjadi ajang berbagi pengalaman dan teknologi di bidang simkes. Sehingga nantinya akan memunculkan kesepakatan bersama dan rekomendasi dalam pengembangan simkes,” imbuhnya. (Ran)

OpenMRS adalah sebuah rekam medis elektronik perusahaan (enterprise electronic medical record) yang dikembangkan oleh komunitas dan memiliki kode sumber (source code) yang terbuka (open source). Dengan desain open source tersebut, maka OpenMRS dapat dikembangkan sendiri oleh pengguna meskipun tanpa kemampuan pemrograman yang mendalam, namun lebih ditekankan kepada analisis sistem dan pengetahuan medis/klinik.

OpenMRS dibuat dengan struktur basis data konseptual yang tidak tergantung dengan jenis informasi yang ingin ditampilkan atau dikelola, sehingga dapat disesuaikan dengan berbagai kepentingan pengelolaan informasi yang dimiliki oleh pengguna. Selain itu, OpenMRS dapat dikembangkan dengan sistem modular, yang artinya pengembangan dapat dilakukan per modul sesuai dengan kebutuhan. OpenMRS adalah program berbasis web dengan Java sehingga dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

Short course OpenMRS yang akan dilaksanakan ini merupakan bagian dari Forum Informatika Kesehatan Indonesia (FIKI) 2010. Short course ini akan langsung diisi oleh narasumber berpengalaman yaitu Nyoman Ribeka sebagai salah satu developer OpenMRS dari Indonesia dan beberapa narasumber lain yang berpengalaman dari UGM. Course ini difokuskan kepada konsep desain, konsep pembuatan form, OpenMRS dengan penggunaan mobile dan pengenalan Distro Sistem Operasi Ubuntu dalam kaitannya dengan penggunaan OpenMRS.

Acara ini akan diadakan secara paralel dengan Workshop Basic HealthMapper for Public Health pada :

Hari, Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2010 – Jumat, 22 Oktober 2010
Lokasi : Ruang Senat Lantai 2 Gedung KPTU Fakultas Kedokteran UGM Jl. Farmako Sekip Utara Yogyakarta

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
Sekretariat FIKI 2010
Minat Utama SIMKES
Gedung IKM Lantai 3 Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako Sekip Utara
Yogyakarta
Tel/Fax : (0274) 549432
Email : simkes@ugm.ac.id
Website : http://www.fiki2010.org

Untuk leaflet, silakan unduh di sini

Visualisasi data dan informasi kesehatan secara spasial dapat memberikan pemahaman dan solusi terhadap permasalahan yang lebih komprehensif dan menggunakan pendekatan yang lebih kausatif. Permasalahan kesehatan yang dimaksud dapat terkait dengan penanganan kondisi kesehatan masyarakat seperti kebutuhan akan surveilans, perencanaan program kesehatan, penanggulangan masalah kesehatan tertentu seperti kejadian luar biasa, rendahnya cakupan pelayanan dan lain sebagainya. Dengan adanya ide ini, maka SIMKES berinisiatif memasukkan workshop HealthMapper ke dalam agenda Forum Informatika Kesehatan (FIKI) 2010.

HealthMapper adalah perangkat lunak pemetaan kesehatan yang dikembangkan oleh WHO yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini. Kelebihan yang dimiliki oleh HealthMapper adalah kesederhanaannya untuk menampilkan data kesehatan berbasis wilayah dan kemampuannya untuk mengelola data secara internal sehingga pengelola data kesehatan tidak perlu lagi dibebani dengan keharusan memasukkan (entry) data dua kali.

Workshop ini diselenggarakan untuk memperkenalkan tool visualisasi dan pengelolaan data spasial yang mudah dan gratis kepada para peneliti dan akademisi, perencana dan pelaksana program di dinas kesehatan, dan lain-lain. Meskipun demikian, untuk dapat memanfaatkan HealthMapper secara optimal, para pengguna harus memiliki pemahaman dasar mengenai SIG, data dan informasi dan kesehatan masyarakat, dan juga memahami pengelolaan data secara menyeluruh di dalam HealthMapper. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan para peserta dapat menyadari kebutuhan akan pemahaman dan kemampuan dasar terhadap hal-hal tersebut.

Sasaran peserta workshop ini adalah :

  1. Para peneliti dan akademisi di bidang kesehatan masyarakat (yang membutuhkan pendekatan spasial untuk analisis kesehatan)
  2. Pemegang, koordinator, perencana dan pelaksana program di dinas kesehatan baik kabupaten/kota maupun provinsi
  3. Masyarakat umum pemerhati ataupun yang tertarik dengan kesehatan masyarakat maupun sistem informasi geografis (SIG).

Workshop ini akan diadakan secara paralel dengan Workshop OpenMRS with the Developer pada :

Hari dan Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2010 – Jumat 22 Oktober 2010
Tempat : Ruang Senat Lantai 2 Gedung KPTU Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi :

Sekretariat FIKI 2010
Minat Utama SIMKES
Gedung IKM Lantai 3 Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako Sekip Utara
Yogyakarta
Tel/Fax : (0274) 549432
Email : simkes@ugm.ac.id
Website : http://www.fiki2010.org

Untuk leaflet, silakan unduh di sini