Diary FIKI 2010 : Keynote Speech Dennis Streveler – Lesson Learned from 78 Countries

Prof. Dennis Streveler, Ph.D adalah seorang profesor di bidang informatika kesehatan di Universitas Hawaii dengan berbagai pengalaman pengembangan sistem informasi kesehatan di berbagai negara. Pada hari pertama konferensi FIKI 2010, Dennis membagikan pengalaman implementasi sistem informasi kesehatan (HMIS) dari 78 negara dan best practice-nya.

HMIS dapat dibagi menjadi klinis, administratif, dan keduanya harus dijaga dengan manajemen kualitas. Pengembangan HMIS di suatu tempat atau institusi akan tergantung dari pengembangnya sehingga terdapat berbagai keragaman dalam pengembangan HMIS, sehingga diperlukan standar. Pengembangan HMIS juga selalu membutuhkan harmonisasi karena melibatkan banyak pihak. Standardisasi juga tidak dapat dilakukan secara individual.

Dengan adanya internet, maka semua menjadi terhubung. Internet mempermudah hubungan antar orang dan antar tempat. Sedangkan HMIS tidak berhubungan dengan komputer secara langsung. Namun pada prakteknya, paradigma pemerintah mengenai pengembangan HMIS adalah komputerisasi. Padahal, pada kenyataannya komputer meningkatkan biaya (cost). HMIS is about how to run a healthcare, sehingga master plan (rencana strategis) sangat diperlukan. Dengan adanya master plan semua orang sepakat mengenai apa yang akan dilakukan, mengapa dan bagaimana melakukannya.

Pengembangan HMIS juga membutuhkan waktu, tidak dapat dilakukan bersamaan dan langsung selesai sekali waktu. Meskipun demikian, kesemuanya harus berada pada tempat yang benar pada suatu saat, sehingga menurut Dennis, HMIS development is just like puzzle.

Sebenarnya di luar komputer, yang lebih sulit adalah manajemen soft components. Justru hardware dapat diterakhirkan (tidak perlu diprioritaskan), karena paling mudah dilakukan namun teknologinya justru lebih mudah obsolete. HMIS is not cheap, the cost is like iceberg phenomenon. Biasanya pengeluaran untuk HMIS yang akan memakan banyak biaya adalah supply, operational cost, maintenance, dan training. Ini justru yang seringkali tidak diperhitungkan.

Dalam HMIS, ini dimulai dari standar. Saat ini sudah tersedia berbagai kode yang dapat digunakan untuk standard meskipun belum semuanya terdefinisi. Mengenai pemilihan kode, tidak perlu dipikirkan kode yang mana dan mengapa, just choose one, anything is better than none, and everybody should use that!

Menurut Dennis lagi, eHealth is important but it’s not an answer. Keberhasilan implementasi mungkin tinggi, tapi bukan merupakan jawaban, dalam lingkup HMIS, eHealth hanya gimmick sehingga semua orang suka melakukannya.

Kadang hal kecil yang dibuat dapat memberikan efek yang sangat besar. Misalnya sistem appointment (perjanjian) di Gaza dan sistem tracking untuk diabetes di seluruh negara di Tonga. Jumlah indikator kesehatan tidak penting yang perlu diperhatikan justru bagaimana menampilkannya. Process redesign merupakan hal yang penting, karena mungkin selama ini kita tidak melihat adanya opportunity itu dan baru menyadarinya ketika pengembangan sudah memasuki tahap akhir.

Unduh presentasi Dennis Streveler di sini : Lesson Learnt HMIS Implementation Worldwide
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.