CR-7079VEAATCP4*Disampaikan oleh Yosellina (Wahana Visi Indonesia) pada Acara Forum Informatika Kesehatan Indonesia (FIKI) ke-4 tanggal 23 Oktober 2015 dalam Sesi Call For Paper 2

Malnutrisi pada balita merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Posyandu sebagai komunitas berbasis kesehatan bertujuan mengurangi malnutrisi dengan memonitoring pertumbuhan bulanan balita dan konsultasi gizi. Proses pencatatan manual dalam posyandu berpeluang terjadi kesalahan pencatatan data. Dengan penggunaan teknologi handphone berbasis android, proses pencatatan dan penghitungan status gizi serta pelaporan diharapkan dapat berjalan lebih baik, dengan aplikasi yang meningkatkan aksesibilitas kader, meningkatkan kualitas data serta menghemat waktu dengan biaya yang murah. Aplikasi ini terintegrasi dengan pelayanan program posyandu saat ini. Posyandu merupakan kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas yang dilakukan setiap bulan di desa. Read more

Lingkungan Informatika Kesehatan IndonesiaSejak FIKI 2010 di Yogyakarta, perkembangan informatika kesehatan di Indonesia terlihat sangat pesat. Tidak hanya dari sisi inovasi-nya, melainkan juga sumber daya pendukung lainnya seperti regulasi, infrastruktur, sumber daya manusia dan tingkat awareness tenaga kesehatan terhadap pentingnya ICT. Gambar berikut merupakan konteks dari lingkungan bidang informatika kesehatan di Indonesia yang saling bersinergi satu sama lainnya. Dimulai dari batang keilmuan yang secara global sudah diakui, adanya pendidikan formal, memiliki organisasi nasional, adanya pengakuan terhadap profesi informatika kesehatan, konferensi dan pertemuan ilmiah rutin serta berbagai macam penelitian dan pengembangan sistem informasi yang pada akhirnya memperkaya batang keilmuan.

Secara umum, lingkungan informatika kesehatan di Indonesia sebenarnya sudah terbentuk. Hal ini dapat dilihat dari beberapa komponen penting sebagai berikut: Read more

AeHIN Interoperability Meeting Manila 2015

AeHIN Interoperability Meeting Manila 2015

Salah satu agenda yang dibahas dalam pertemuan AeHIN Interoprability Meeting 24-26 Agustus 2015 di Manila Philippine adalah pengembangan laboratorium interoprabilitas. SIMKES menjadi salah satu peserta yang diundang untuk mempresentasikan ide pengembangan lab ini bersama Pusdatin Kemenkes (Andri Triadi) dan BPJS Kesehatan (Mustafa). Beberapa perwakilan Negara berkembang lainnya hadir dalam kegiatan ini antara lain Malaysia, Thailand, Sri Lanka, Bangladesh, Maldives, India dan tentunya Philippine sebagai tuan rumah. Pertemuan ini juga dihadiri narasumber OpenHIE, SNOMED-CT, PhilHealth, HL7, yang juga didukung oleh developing partner seperti ADB, WHO, UNICEF dan KOICA.

Dalam pertemuan yang singkat ini, sebuah framework interoperabilty dari OpenHIE didiskusikan dengan pertimbangan pendekatan open source yang dilakukan oleh OpenHIE memberikan peluang bagi Negara-negara berkembang untuk mengadopsinya. OpenHIE juga sudah diterapkan di salah satu Negara Afrika dan sejauh ini dapat dilaksanakan. Apa yang menarik dari OpenHIE? OpenHIE menerapkan konsep “broker” yang disebut interoperability layer dalam memfasilitasi komunikasi antar sistem yang berbeda. Semua query dan message akan dilempar ke interoperability layer dan diteruskan pada sistem lain sesuai dengan permintaan. Walaupun OpenHIE dapat menggunakan standar yang berbeda, tetapi sejauh ini struktur message yang diimplementasikan mengacu pada HL7 versi 3 (XML). Sedangkan standar terminologi dapat menggunakan manapun yang diadopsi oleh masing-masing Negara. OpenHIE juga merekomendasikan berbagai standar terminologi dikelola secara terpusat untuk memudahkan interoperabilitas antar sistem. Read more

Dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kedokteran UGM ke-69 dan HUT RSUP dr.Sardjito ke-33, panitia Annual Scientific Meeting 2015 (ASM 2015) Kelompok Kerja Informatika Biomedis akan menyelenggarakan SEMINAR DAN TALK SHOW dengan topik PENDEKATAN ANALISA DATA BESAR (BIG DATA) DI BIDANG KESEHATAN: MANFAAT, PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA POST MDG’s. Seminar ini bertujuan untuk mempromosikan dan membangun kesadaran terhadap peluang pendekatan big data analytics (BDA) di bidang kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan, monitoring program, evaluasi kegiatan, pengambilan keputusan dan penelitian. Apalagi di era post MDG’s masih diperlukan upaya strategis untuk mendukung pencapaian target pasca 2015 sehingga pendekatan BDA berpeluang besar untuk menghasilkan pemahaman yang mendalam, rekomendasi serta pengetahuan untuk memperbaiki mutu pelayanan kesehatan, meningkatkan outcome pelayanan, memberikan umpan balik untuk peningkatan kinerja, maupun sampai dengan usulan kebijakan untuk menghindari pemborosan biaya karena pelayanan kesehatan yang tidak efektif.

Seminar akan diselenggarakan pada pada Rabu, 11 Maret 2015 (Pukul 08.00-16.00 WIB) bertempat di Gedung Auditorium lt.1 Fakultas Kedokteran UGM. Peserta yang mengikuti seminar ini akan mendapatkan fasilitas berupa seminar kit, lunch, coffee break, dan Sertifikat terakreditasi IDI 12 SKP. Berikut ini adalah agenda kegiatan seminar dan talkshow : Read more

Workshop Pengembangan Dashboard Menggunakan Open Source Sotfware District Health Information System DSC_0029DSC_9989 DSC_9992 DSC_9998