Integrasi Sistem Informasi KIA di DI Yogyakarta
Academic Health Systems (AHS) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan workshop integrasi sistem informasi kesehatan ibu dan anak (KIA) dalam rangka untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tanggal 12-13 Februari 20120. Bersama dengan Dinkes DI Yogyakarta, Dinkes di 5 Kabupaten/Kota dan Klaten memaparkan berbagai inovasi pencatatan dan pelaporan KIA yang sudah diterapkan. SIM KIA Sembada, SIPIA, SIMUNDU, Prelite, Bumilku, RHC, Simpus GizKIA dan Kesga DIY merupakan beberapa aplikasi yang merupakan inovasi sistem informasi yang tersedia di Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Rumah Sakit.
Berbagai sistem informasi tersebut mencatat data individu ibu dan anak dalam rangka pelayanan ANC, Imunisasi dan Gizi. Dengan adanya berbagai sistem informasi tersebut, muncul tantangan bagaimana mengoptimalkan peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk fungsi pelayanan klinis dan sekaligus kepentingan kesehatan masyarakat dalam rangka pemantauan program kesehatan ibu dan anak. Berbagai potensi penting untuk menurunkan AKI dan AKB di DI Yogyakarta secara individu antara lain menilai faktor resiko pada ibu, neonatus dan bayi, memberikan reminder kunjungan ulang, imunisasi dan minum tablet Fe, rujukan elektif pada kasus yang memiliki resiko tinggi serta memberikan akses kepada pasien dalam rangka pemantauan secara mandiri. Sedangkan dari aspek program KIA sendiri data agregat dapat digunakan untuk pemetaan kasus ibu dan anak yang beresiko tinggi, pemantauan capaian program, perencanaan dan alokasi sumber daya untuk penanganan kasus serta membantu pelaporan rutin.
Integrasi data agregat di level Provinsi dan interoperabilitas antar sistem salah satu peluang pendekatan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah berjalan. Namun demikian, diperlukan berbagai langkah seperti standardisasi, harmonisasi dan komunikasi antar pengembang sistem informasi yang perlu difasilitasi di level Provinsi. Bank Data Kesehatan sebagai upaya untuk integrasi data kesehatan, standar interoperabilitas semantik dan sintaktik (umpamanya menggunakan FHIR) untuk pelayanan KIA perlu dikembangkan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!