Bertepatan dengan hari Valentine (bagi Anda yang merayakan) yaitu pada hari Sabtu 14 Februari 2009, SIMKES menyelenggarakan sebuah seminar bertajuk “Sosioteknis dalam Penerapan Komputerisasi Puskesmas dan Dinas Kesehatan” di Auditorium PSIK UGM. Dalam seminar ini hadir sebagai pembicara adalah Rahardjo, ST; Anis Fuad, DEA; Erwin Setyoaji, SKM, MKes; dr. Pudjo Sardjono, MSi; drg. Rina Sosetyawati; Dr. Bambang Hartono, MSc dan dr. Bambang Setia Sutrisno. Tampil sebagai moderator dan pembahas yaitu dr. Lutfan Lazuardi, MPH; Surahyo, BEng, MEng; dan Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH.

Pada kesempatan tersebut Raharjo menjelaskan bahwa kini aplikasi sistem informasi yang tersedia untuk diterapkan di Dinkes maupun Puskesmas memiliki jenis dan desain yang beragam, demikian pula aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih aplikasi tersebut. Aplikasi yang telah dipilih nantinya diharapkan dapat berfungsi sebagai “health intelligent” yang oleh Anis dipaparkan sebagai fungsi hirarkis tertinggi sebuah transaksi atau pertukaran data. Health intelligent adalah ketika data dapat melakukan fungsi seperti memprediksi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan sebagainya dengan menggunakan jejaring, perhitungan matematis dan prediktif yang dilakukan secara multi-user. Setelah sesi pertama, para peserta berbondong-bondong menyaksikan simulasi SIMPUS Dinkes Kab. Ngawi, Purworejo, dan SIMPUS yang dikembangkan oleh Raharjo sambil menikmati tea break.Peserta seminar menyaksikan pameran simulasi simpus

Seminar ini dimeriahkan oleh Erwin, Pudjo dan Rina yang mengisahkan kembali perjuangan ketiganya dalam mengembangkan SIMPUS, masing-masing di Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Kabupaten Ngawi, dan Puskesmas di Wonosobo. Celetuk lucu, cerita mengharukan dan menginspirasi dari ketiganya juga disertai berbagai tips untuk peserta jika ingin mengembangkan sistem informasi di instansinya masing-masing.

Seminar diakhiri oleh duet Bambang Hartono dan Bambang Setia, pada kesempatan itulah Bambang Hartono memaparkan kebijakan Depkes terkait dengan komputerisasi di Puskesmas maupun Dinkes. Hal ini mendasar dan pada hakekatnya bertindak sebagai fondasi dalam upaya komputerisasi yang telah dibahas oleh pembicara-pembicara sebelumnya.

Sebelum peserta pulang, Anis sempat menyatakan harapan akan adanya seminar serupa di waktu yang mendatang dengan fokus lebih kepada user. Tentu saja disertai harapan supaya setiap peserta pulang dengan membawa oleh-oleh berharga untuk instansinya berupa ide-ide baru dan pencerahan terutama dalam hal komputerisasi Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Beberapa materi Seminar Sosioteknis dalam Penetapan Komputerisasi Puskesmas dan Dinas Kesehatan dapat didownload dengan menge-klik link di bawah ini:

  1. SIMPUS Sebuah Pilihan (Raharjo, ST)
  2. Dari Transaksi ke Intelijen (Anis Fuad, DEA)
  3. Aspek Politik Dalam Pengembangan SIKDA (drg. Rina Sosetyawati)
  4. Kebijakan Depkes Tentang Komputerisasi di Puskesmas dan Dinas Kesehatan (dr. Bambang Setia Sutrisno)